Maria Sharapova ke final Wimbledon

(Ovinewsline)-Juara Wimbledon 2004, Maria Sharapova, melaju ke babak final setelah mengalahkan Sabine Lisicki dua set langsung 6-4 dan 6-3.

Ini merupakan final pertamanya di Wimbledon sejak menjadi juara Wimbledon tujuh tahun lalu.

Sharapova sempat ketinggalan 0-3 dari Lisicki namun kemudian berhasil mengalahkan petenis Jerman itu dalam waktu 26 menit.

Lisicki tampaknya tidak mampu menampilkan permainannya yang biasa, yang menjadi kejutan dalam kejuaraan tahun ini.

Sementara Sharapova berhasil kembali ke permainannya dan menguasai pertandingan.

Kedua pemain tampaknya berjuang dalam servis dan Sharapova sampai mencatat 13 kali double-faults namun permainannya jelas lebih unggul dari Lisicki.

Lawan Kvitova

Setelah pulih dari cedera pundak -yang sempat mengancam karirnya- Sharapova kini diunggulkan meraih juara Wimbledon 2011.

"Mengagumkan kembali ke final, setelah cukup lama," tuturnya usai pertandingan.

"Saya sangat gembira walaupun hari ini saya tidak menampilkan permainan terbaik. Dia main amat baik di beberapa game awal dan saya justru sebaliknya, namun saya tetap fokus."

Selama beberapa tahun setelah merebut Wimbledon, Sharapova tidak berhasil lolos dari ronde keempat namun akhirnya dia kembali mencapai final.

Di babak final, Sharapova akan berhadapan dengan petenis Ceko, Petra Kvitova, yang mengalahkan Victoria Azarenka di babak semi final.

Walau lebih diunggulkan, Sharapova mengaku pertandingan final akan ketat.

"Kvitova adalah pemain yang baik di lapangan rumput dan dia memainkan tenis yang amat baik, akan menjadi pertandingan ketat dan saya tidak sabar menunggunya," kata Sharapova.

Final pertama

Adapun bagi Kvitova, keberhasilannya ke final Wimbledon merupakan yang pertama kalinya.

"Saya masih belum percaya saya masuk ke final," ujar Kvitova usai pertandingan kepada BBC.

"Lapangan rumput sekarang menjadi favorit saya."

Petenis berusia 21 tahun ini menjadi petenis kidal pertama yang maju ke final Wimbledon sejak Martina Navratilova pada 1994.

Servis menjadi salah satu senjata utama Kvitova untuk meredam permainan Azareka, petenis Belarus yang diunggulkan di posisi keempat.